BAB
IX
KARYA
ILMIAH
Judul
Buku : Bahasa Indonesia Pengantar
Penulisan Karya Ilmiah
Pengarang : Mukh Doyin dan Wagiran
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karangan
ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua golongan, yakni karangan ilmiah dan
karangan non-ilmiah. (Jones dalam Brotowidjoyo, 1993: 3).
Fakta
yang disajikan dalam karangan ilmiah adalah fakta umum, yaitu fakta yang yang
dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dijadikan dasar menyusun simpulan. Selain itu, karangan ilmiah juga disajikan
secara metodologis dan menggunakan bahasa ragam ilmiah.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Secara
ringkas ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut.
1.
Menyajikan fakta objek secara sistematis
2.
Penulisannya cermat, tepat, benar, dan
tulus.
3.
Tidak mengejar keuntungan pribadi.
4.
Karangan ilmiah itu sistematis,
direncanakan secara sistematis terkendali, konseptual, dan prosedural.
5.
Karangan ilmiah tidak emotif, tidak
menonjolkan perasaan.
6.
Tidak memuat pandangan tanpa data
pendukung.
7.
Karangan ilmiah tidak bersifat
argumentatif.
8.
Karangan ilmiah tidak bersifat
persuasif.
9.
Karangan ilmiah tidak melebih-lebihkan
sesuatu.
C. Jenis Karya Ilmiah
Karya
ilmiah yang disajikan dengan menggunakan format ilmiah berdasarkan fungsinya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya ilmiah akademis dan karya ilmiah profesional.
1. Karya ilmiah akademis
Ciri-ciri
karya ilmiah akademis yaitu: 1) Ditulis dalam rangka kegiatan akademis, 2)
Ditulis oleh siswa/mahasiswa dibawah tanggung jawab orang yang lebih
profesional, 3) tidak dipublikasikan, 4) Memerlukan proses pengujian oleh
orang-orang profesional untuk menentukan kualitas karya akademis, 5) lebih
menekankan pada proses bukan hasil, 6) Biasanya ditulis perorangan, 7) Biasanya
atas prakarya pengelola akademis karena karya ilmiah tersebut merupakan salah
satu syarat mencapai gelar akademis, 8) Contoh karya ilmiah akademis adalah
makalah, paper, skripsi, tesis, dan disertasi.
2. Karya ilmiah profesional
Karya
ilmiah profesional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi bagi para kaum
profesional. Ciri karya ilmiah profesional yaitu: 1) Ditulis sebagai sarana
pengembangan profesi, 2) Tidak memerlukan pembimbing, 3) Tetap memerlukan
penilaian untuk menguji tingkat kualitas karya ilmiah, 4) Umumnya diterbitkan
untuk menyebarrluaskan informasi akademis, 5) lebih menekankan hasil daripada
proses, 6) Disusun oleh perorangan atau tim dengan cara mengajukan usulan dan
melalui sistem kompetisi untuk mendapatkan pendanaan, dan 7) Contoh karya
ilmiah profesional adalah laporan penelitian, artikel ilmiah, buku teks,
makalah, dan sebagainya.
D. Bentuk Karya Ilmiah
Ada
beberapa bentuk karya ilmiah, yaitu buku, makalah, kertas kerja, artikel, tugas
akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.
E. Kerangka Umum Kara Ilmiah
Pola
dasar karya ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang
sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan (Rifai,
1998: 61-62).
Pengenalan
Berisi
hal-hal yang bersifat informatif tentang karya ilmiah tersebut. Ada dua jenis
bagia pengenalan, yaitu bersifat umum—ada pada semua jenis karya ilmiah—dan
yang bersifat khusus—hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu.
Batang Tubuh
Batang
tubuh adalah isi karya ilmiah yang sebenarnya. Secara umum, bagian batang tubuh
terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian Kepustakaan
Termasuk
pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran, seperti indeks dan
biografi pengarang.
F. Penalaran dalam Karya Ilmiah
Pengembangan
penalaran tidak dapat dilepaskan dari pemikiran tentang bahasa dan pikiran.
Berkenaan dengan pengertian penalaran, Keraf (1982) dan Moeliono (1989)
menegaskan bahwa penalaran adalah proses berpikir dengan menghubung-hubungkan
bukti, fakta, petunjuk, eviden, atau hal yang lain yang bisa dianggap sebagai
bahan bukti yang dapat digunakan untuk menarik Simpulan. Secara umum, penalaran
dapat dilakukan melalui dau cara, yaitu secara induktif dan secara deduktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar