Selasa, 12 Januari 2016

RESUME BUKU

BAB IX
KARYA ILMIAH

Judul Buku     : Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah
Pengarang      : Mukh Doyin dan Wagiran

A.    Pengertian Karya Ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua golongan, yakni karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah. (Jones dalam Brotowidjoyo, 1993: 3).
Fakta yang disajikan dalam karangan ilmiah adalah fakta umum, yaitu fakta yang yang dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dijadikan dasar menyusun simpulan.  Selain itu, karangan ilmiah juga disajikan secara metodologis dan menggunakan bahasa ragam ilmiah.

B.    Ciri-ciri Karya Ilmiah
Secara ringkas ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut.
1.     Menyajikan fakta objek secara sistematis
2.     Penulisannya cermat, tepat, benar, dan tulus.
3.     Tidak mengejar keuntungan pribadi.
4.     Karangan ilmiah itu sistematis, direncanakan secara sistematis terkendali, konseptual, dan prosedural.
5.     Karangan ilmiah tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
6.     Tidak memuat pandangan tanpa data pendukung.
7.     Karangan ilmiah tidak bersifat argumentatif.
8.     Karangan ilmiah tidak bersifat persuasif.
9.     Karangan ilmiah tidak melebih-lebihkan sesuatu.

C.    Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang disajikan dengan menggunakan format ilmiah berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya ilmiah akademis dan karya ilmiah profesional.
1.     Karya ilmiah akademis
Ciri-ciri karya ilmiah akademis yaitu: 1) Ditulis dalam rangka kegiatan akademis, 2) Ditulis oleh siswa/mahasiswa dibawah tanggung jawab orang yang lebih profesional, 3) tidak dipublikasikan, 4) Memerlukan proses pengujian oleh orang-orang profesional untuk menentukan kualitas karya akademis, 5) lebih menekankan pada proses bukan hasil, 6) Biasanya ditulis perorangan, 7) Biasanya atas prakarya pengelola akademis karena karya ilmiah tersebut merupakan salah satu syarat mencapai gelar akademis, 8) Contoh karya ilmiah akademis adalah makalah, paper, skripsi, tesis, dan disertasi.
2.     Karya ilmiah profesional
Karya ilmiah profesional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi bagi para kaum profesional. Ciri karya ilmiah profesional yaitu: 1) Ditulis sebagai sarana pengembangan profesi, 2) Tidak memerlukan pembimbing, 3) Tetap memerlukan penilaian untuk menguji tingkat kualitas karya ilmiah, 4) Umumnya diterbitkan untuk menyebarrluaskan informasi akademis, 5) lebih menekankan hasil daripada proses, 6) Disusun oleh perorangan atau tim dengan cara mengajukan usulan dan melalui sistem kompetisi untuk mendapatkan pendanaan, dan 7) Contoh karya ilmiah profesional adalah laporan penelitian, artikel ilmiah, buku teks, makalah, dan sebagainya.

D.    Bentuk Karya Ilmiah
Ada beberapa bentuk karya ilmiah, yaitu buku, makalah, kertas kerja, artikel, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.

E.    Kerangka Umum Kara Ilmiah
Pola dasar karya ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan (Rifai, 1998: 61-62).
Pengenalan
Berisi hal-hal yang bersifat informatif tentang karya ilmiah tersebut. Ada dua jenis bagia pengenalan, yaitu bersifat umum—ada pada semua jenis karya ilmiah—dan yang bersifat khusus—hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu.
Batang Tubuh
Batang tubuh adalah isi karya ilmiah yang sebenarnya. Secara umum, bagian batang tubuh terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian Kepustakaan
Termasuk pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran, seperti indeks dan biografi pengarang.

F.     Penalaran dalam Karya Ilmiah

Pengembangan penalaran tidak dapat dilepaskan dari pemikiran tentang bahasa dan pikiran. Berkenaan dengan pengertian penalaran, Keraf (1982) dan Moeliono (1989) menegaskan bahwa penalaran adalah proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, eviden, atau hal yang lain yang bisa dianggap sebagai bahan bukti yang dapat digunakan untuk menarik Simpulan. Secara umum, penalaran dapat dilakukan melalui dau cara, yaitu secara induktif dan secara deduktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar